Nilai Moral Sebagai Pembentukan Karakter Dalam Kumpulan Cerita Rakyat Bukit Batu Suli Kalimantan Tengah Dituliskan Oleh Rensi Sisilda Dan Implikasi Terhadap Pembelajaran Sastra Di SMP

Authors

  • Tiara Tiara Universitas Palangka Raya
  • Albertus Purwaka Universitas Palangka Raya
  • Paul Diman Universitas Palangka Raya
  • Lazarus Linarto Universitas Palangka Raya
  • Isti Prihatini SMA Negeri 5 Palangka Raya
  • Yusella Hara SMPN 7 Palangka Raya
  • Mersi Yani SMA Negeri 3 Palangka Raya

DOI:

https://doi.org/10.59024/bhinneka.v1i2.406

Keywords:

pembentukan karakter, cerita rakyat

Abstract

Penelitian ini menganalisis mengenai nilai moral untuk pembentukan karakter dalam cerita rakyat Bukit Batu Suli yang dituliskan oleh Rensi Sisilda. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) nilai moral untuk pembentukan karakter yang terdapat pada cerita rakyat Bukit Batu Suli (2) implikasi terhadap pembelajaran sastra di SMP kelas VII. Dari tujuh nilai moral hanya terdapat lima nilai moral yang terdapat dalam lima belas kutipan dalam cerita rakyat Bukit Batu Suli yang dituliskan oleh Rensi Sisilda. lima nilai moral untuk pembentukan karakter tersebut yaitu: (1) Bertanggung Jawab (Malalus gawi dengan bahalap) yaitu kesediaan dalam melakukan apa yang harus dilakukan dengan sebaik mungkin, (2) Keberanian (Menteng ureh) yaitu kesetiaan terhadap suara hati untuk mempertahankan sikap yang diyakini sebagai suatu kewajiban, (3) Kerendahan Hati (Bajenta bajurah) yaitu suatu sikap yang tidak berlebihan atau menyombongkan diri, dan (4) Kritis (Pintar harati) adalah tindakan untuk megoreksi atau memberikan saran baik terhadap segala kekuatan, kekuasaan dan wewenang. Hasil analisis lima nilai moral untuk pembentukan karakter yang paling dominan adalah sikap kritis yang terdapat dalam tujuh dari lima belas kutipan cerita rakyat Bukit Batu Suli yang ditulis oleh Rensi Sisilda. Kemudian hasil temuan data ini  dapat diimplikasikan pada pembelajaran sastra di SMP kelas VII, sesuai KD 3.15 Mengidentifikasi informasi tentang fabel/legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar. Setelah mempelajari materi ini, siswa dapat mempelajari apa itu nilai moral untuk pembentukan karakter. Perserta didik juga dapat menemukan nilai moral dalam cerita yang dibaca dan didengar.

References

Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (edisi ketiga). Jakarta: Balai Pustaka

Aminuddin, 2004. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru

Algensindo Bandung.

Danandjaja, James. 2007. Folklor Indonesia, Ilmu Gosip, Dongeng, dan Iain-lain. Jakarta: Grafiti.

Damono, Sapardi Djoko. 1984. Sosiologi Sastra Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Depdiknas. 2008. Peraturan Pemerintah RI No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Euis, sunarti. 2005. Menggali Kekuatan Cerita. Jakarta: Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.

Hidayatullah, Furqan. 2010. Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban Bangsa. Surakarta: Yuma Pustaka.

Indiarti, Wiwin. 2017. Nilai-nilai Pembentukan Karakter Dalam Cerita Rakyat Asal Usul Watu Dodol. Jurnal Nilai-nilai Pembentukan Karakter Dalam Cerita Rakyat, 6 (1), 29-33.

Kementerian Pendidikan Nasional, Badan Penelitian Dan Pengembangan PusatKurikulum. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa.Jakarta: Kemendiknas.

Komaruddin. 2001. Ensiklopedia Manajemen, Edisi ke 5. Jakarta. Bumi Aksara Manullang.

Miles, M. B. & Huberman, M. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia

Moleong, Lexy J. 2017. “Metodologi Penelitian Kualitatif”. Bandung: PT.Remaja Rosda Karya.

Mufarikha, M., & Darihastining, S. (2022, November). Peningkatan Kemampuan Menyimak Cerita Rakyat Pada Siswa Kelas V MI Ghozaliyah Melalui Media Audio. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN, BAHASA, SASTRA, SENI, DAN BUDAYA (Vol. 1, No. 2, pp. 30-53).

Narwanti, Sri. 2011. Pendidikan karakter. Yogyakarta : Familia

Putri, F. A., Nasution, K. Z., Lubis, S. H., & Lubis, F. (2023). ANALISIS PENGGUNAAN MAJAS YANG TERKANDUNG DALAMA CERPEN BERJUDUL “PATAH DAN RASA YANG BERDARAH” KARYA NIAM KHUROTUL ASMA. ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya, 3(2), 300-306.

Rosita, I., Syahadah, D., Nuryeni, N., Muawanah, H., & Sari, Y. (2022, May). Analisis Wacana Kohesi Gramatikal Referensi Endofora Dalam Sebuah Cerpen “Aku Cinta Ummi Karena Allah” Karya Jenny Ervina. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN, BAHASA, SASTRA, SENI, DAN BUDAYA (Vol. 1, No. 1, pp. 179-191).

Rusyana, Y. 1981. Cerita Rakyat Nusantara. Himpunan Makalah tentang Cerita Rakyat. Bandung: FKSS.

Salwa, N. (2023). Mengembangkan Bakat Menulis Siswa SMK: Strategi Inovatif untuk Menjadi Penulis Cerpen yang Handal. Protasis: Jurnal Bahasa, Sastra, Budaya, dan Pengajarannya, 2(1), 229-244.

Sapriline, S., Mardiana, D., & Simpun, S. (2023). MODEL TERPADU BUKU CERITA RAKYAT, UNGKAPAN DAN PERIBAHASA BERBAHASA DAYAK NGAJU-INDONESIA UNTUK SEKOLAH DASAR. ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya, 3(2), 201-213.

Saputra, N., Misnawati, M., Muslimah, S., Anwarsani, A., Rahmawati, S., & Salwa, N. (2023). Analisis Gaya Bahasa Dalam Cerita Rakyat Oleh Siswa Kelas X SMAN I Damang Batu Serta Implikasinya Terhadap Pembelajaran Sastra di SMA. Protasis: Jurnal Bahasa, Sastra, Budaya, dan Pengajarannya, 2(1), 33-51.

Soedarsono, Soemarno. 2008. Membangun Kembali Jati Diri Bangsa Peran Penting Karakter dan Hasrat untuk Berubah. Jakarta: Kompas Gramedia.

Suryabrata. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.

Suseno, Franz Magnis,.1987. Etika Dasar – Masalah-masalah Pokok Filsafat

Moral .Yogyakarta: Kanisius.

Sugiarti, 2016. “Pembelajaran Bahasa dan Sastra di Sekolah”. Makalah disampaikan pada Seminar Regional Kerjasama Kemitraan Bidang Kebahasaan dan Kesastraan Balai Bahasa Jawa Timur dengan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNiversitas Muhammadiyah Malang, Malang 13 Agustus 2016.

Sugiyono. 2019. Metodelogi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R&D. Bandung: ALFABETA.

Tim Pustaka Agung Harapan. 2012. Kamus Ilmiah Populer. Untuk Pelajar dan Umum. Surabaya. CV Pustaka Agung Harapan.

Tohang, V. M., Poerwadi, P., Purwaka, A., Linarto, L., & Misnawati, M. (2023). Campur Kode Dalam Percakapan Komunitas Mahasiswa Di Asrama Lamandau Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Cerpen Siswa SMA Kelas XI. Atmosfer: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, Budaya, dan Sosial Humaniora, 1(1), 153-168.

Tritia, A., Poerwadi, P., Diman, P., Hidayat, N., & Mariani, M. (2022, May). REDUPLIKASI BAHASA DAYAK NGAJU DALAM CERITA-CERITA TAMBUN DAN BUNGAI SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN, BAHASA, SASTRA, SENI, DAN BUDAYA (Vol. 1, No. 1, pp. 27-45).

Zuriah Nuzul. 2009. Metodologi Penelitian Sosial Pendidikan Teori-Aplikasi, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Downloads

Published

2023-04-28