Analisis Fantasi dalam Harry Potter dan Sastra Tradisional Malin Kundang untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis

Ismanto Ismanto; Khoirunnisa Nurhanafi; Sigit Rahmawan

doi:10.59024/atmosfer.v3i2.1304

Authors

Ismanto Ismanto PGSD Universitas Alma Ata
Khoirunnisa Nurhanafi PGSD Universitas Alma Ata
Sigit Rahmawan PGSD Universitas Alma Ata

DOI:

https://doi.org/10.59024/atmosfer.v3i2.1304

Keywords:

Fantasy, Traditional Literature, Harry Potter, Malin Kundang

Abstract

Critical thinking skills are important skills that need to be developed in students to face the challenges of 21st century modern fantasy literature such as Harry Potter and traditional literature such as The Legend of Malin Kundang in developing students' critical thinking skills. With David Krech's qualitative narrative approach and social perception theory, it was found that Harry Potter presented complex moral conflicts with universal values, while Malin Kundang taught moral lessons about family relationships and responsibility. This research also proposes a literature-based learning strategy that integrates local and global values to improve students' critical thinking and cultural appreciation.

References

Al Kausar, L., Muslimah, S., Ruliyani, R., Anwarsani, A., Rahmawati, S., & Salwa, N. (2024). Analisis Unsur Intrinsik Dalam Komik Lookism Karya Park Tae-Jun. Sintaksis: Publikasi Para ahli Bahasa dan Sastra Inggris, 2(1), 249-260.

Creswell, J. 2003. “Research Design Sage Publications.” London.

Haryanto, M. (2021). Fantasi dan Moralitas dalam Sastra Anak: Studi Kasus pada Harry Potter dan Malin Kundang. Indonesian Journal of Children's Literature Studies, 10(1), 78-90.

Lestari, F. & Santosa, A. (2019). Fungsi Fantasi dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis pada Cerita Fantasi Harry Potter dan Legenda Malin Kundang. Journal of Literary and Cultural Studies, 8(4), 67-80.

Misnawati, M. (2023). Melintasi Batas-Batas Bahasa Melalui Diplomasi Sastra Dan Budaya: Crossing Language Boundaries Through Literary And Cultural Diplomacy. Pedagogik: Jurnal Pendidikan, 18(2), 185-193.

Pratama, D. & Setiawan, S. (2022). Analisis Fantasi dalam Cerita Harry Potter dan Malin Kundang: Perspektif Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis pada Anak. Jurnal Pendidikan dan Sastra, 18(3), 45-59.

Sapriline, S., Mardiana, D., & Simpun, S. (2023). Model Terpadu Buku Cerita Rakyat, Ungkapan dan Peribahasa Berbahasa Dayak Ngaju-Indonesia untuk Sekolah Dasar. ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya, 3(2), 201-213.

Saputra, N., Misnawati, M., Muslimah, S., Anwarsani, A., Rahmawati, S., & Salwa, N. (2023). Analisis Gaya Bahasa Dalam Cerita Rakyat Oleh Siswa Kelas X SMAN I Damang Batu Serta Implikasinya Terhadap Pembelajaran Sastra di SMA. Protasis: Jurnal Bahasa, Sastra, Budaya, dan Pengajarannya, 2(1), 33-51.

Sari, R. & Wijaya, T. (2020). Perbandingan Unsur Fantasi dalam Harry Potter dan Malin Kundang: Dampaknya terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Pembaca. Jurnal Kajian Sastra dan Pendidikan, 13(2), 112-125.

Sugiarti, Eggy F. 2018. Perspektif Etik Dalam Penelitian Sastra: Teori Dan Penerapannya. UMMPress.

Sumardi, Aida, Ratna Dewi Kartikasari, and Nindya Ryanti. 2020. “Analisis Nilai Akhlak Pada Legenda Malin Kundang Dalam Perspektif Islam.” Jurnal Skripta 6 (2): 51–63. https://doi.org/10.31316/skripta.v6i2.901.

Surastina, M. 2018. Pengantar Teori Sastra: Elmatera. Diandra Kreatif.

Tampubolon, R. & Silalahi, M. (2019). Pengaruh Fantasi dalam Sastra Tradisional dan Modern terhadap Kemampuan Berpikir Kritis: Analisis Harry Potter dan Malin Kundang. Jurnal Sastra dan Budaya, 12(3), 98-110.

Tritia, A., Poerwadi, P., Diman, P., Hidayat, N., & Mariani, M. (2022, May). Reduplikasi Bahasa Dayak Ngaju Dalam Cerita-Cerita Tambun dan Bungai Serta Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN, BAHASA, SASTRA, SENI, DAN BUDAYA (Vol. 1, No. 1, pp. 27-45).

Wijaya, A. & Nugraha, H. (2021). Fantasi dalam Harry Potter dan Malin Kundang: Pengaruhnya terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Pembaca. Jurnal Studi Sastra dan Pendidikan, 17(4), 102-115.